Serang, FESBUK BANTEN News (23/10) – Bukannya pujian atau hadiah yang diterima Tobri (22), salah satu pemain sepakbola DesaCikepuh, Kelurahan Unyur, Kota Serang, usai memenangkan pertandingan persahabatan dengan Desa Unyur,Kelurahan Unyur Kota Serang, Senin (22/10) petang.. Melainkan dihujani pukulan tangan, batu dan bamboo oleh pemain dan pendukung tim lawan. Akibatnya Tobri meninggal dan saat ini korban berada di RUSD Serang untuk dilakukan otopsi.
Kapores dan Kapolsek Serang saat berada di kediaman korban Tobri. (LLJ)
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, keributan berawal dari pertandingan persahabatan antara KampungCikepuh dan Kampung Unyur di lapangan Petulisan sekitar pukul 17.00 WIB. Pada saat pertandingan memang diwarnai keributan antar pemain, namun hal itu berhasil diredam hingga skor akhir pertandingan 4-1untuk kemenangan Kampung Cikepuh.
Akan tetapi, keributan berlanjut setelah kedua kubu akan pulang ke rumah masing-masing menggunakan sepeda motor. Para pemain Kampung Cikepuh tiba-tiba dihadangpara pemain dan warga kampung Unyur. Para pemain Kampung Cikepuh tancap gas menyelamatkan diri. Namun malang bagi Tobri yang ketika itu membonceng rekannyabernama Rozi (12). Tobri tak bisa lari dari kepungan puluhan warga.
“Saya dibonceng Tobri. Berusaha kabur masuk ke perumahan Komplek Ki Demang, tapi sudah terkepung dari dua arah. Tobri langsung dikeroyok, ada sekitar 20 orang yang ngeroyok. Saya tidak bisa melawan. Saya bilang sudah,, sudah, jangan dipukuli. Tapi tetap saja mereka memukulinya,” ujar Rozi sambil menangis, ditemui di kediaman korban.
Rozi mengungkapkan, dalam kondisi tak berdaya Tobri tetap dikeroyok menggunakan batu dan bambu. “Pokoknya semua bagian tubuhnya dipukul, digebukin, dihajar. Ada yang pakai batu ada pakai bambu,” tuturnya.
Rekan satu tim korban, Saprudin (24), menuturkan, setelah pertandingan para pemain Kampung Unyur langsung pulang. Diduga mereka mengadu ke warga kampungnya. Hal itu terbukti saat pemain Kampung Cikepuh pulang sudah dihadang dijembatan Ki Demang. “Saya hafal satu orang yang gebukin Tobri, ada juga pemain nomor 5 dan 17. Ini sudah direncanakan, karena mereka langsung ngadu ke warga, kami dihadang. Banyak yang putar balik karena dihadang, tapi almarhum ini ngambil jalur Komplek Ki Demang,” ujarnya.
Kapolres Serang AKBP Ady Soeseno mengatakan, sebanyak 13 orang dari Kampung Unyur diamankan dan hingga pukul 22.00 WIB masih diintrogasi petugas Sat Reskrim Polres Serang. “Ada 13 orang warga Kampung Unyur dan empat orang dari kampung Cikepuh. Mereka masih kami introgasi, statusnya masih saksi,” ujarnya, seraya mengatakan peristiwa ini bermula dari pertandingan persahabatan sepak bola.
Menurutnya, saat ini korban masih diautopsi di RSUD Serang untuk kepentingan penyelidikan. “Sekitar 17.45 WIB korban ditemukan dalam keadaan meninggal di Komplek Ki demang, Kelurahan unyur. Sekarang sudah dibawa ke RSUD Serang untuk dilakukan autopsi,” tuturnya, ditemui di kediaman korban.
Untuk mengantisipasi kerusuhan susulan, pihaknya menyiagakan sejumlah personil dalmas untuk berjaga-jaga di Kampung unyur dan kampung Cikepuh. Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi atas peristiwa ini.
“Kami mohon informasi sekecil apapun segera diinformasikan kepada kami untuk mengungkap siapa pelaku pengroyokan. Serahkan ini kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Kami siagakan dalmas di Kampung Unyur maupun Cikepuh,”ucapnya.
Pantauan di kediaman korban sekitar pukul 21.00 WIB, tepatnya di Jalan Ayip Usman, Desa Cikepuh, Kota Serang, ratusan warga masih tampak berkerumun di sekitar jalan Ayip Usman, Kampung Cikepuh. Sejumlah aparat kepolisian juga berjaga-jaga disekitarkediaman korban menghindari adanya kerusuhan susulan. Orangtua korban Janah dan Armana tak kuasa menahan tangis atas kejadian yang menimpa putranya, bahkan beberapa kali salah seorang anggota keluarganya menangis histeris. Disaat bersamaan, saksi-saksi dikumpulkan di rumah korban untuk menceritakan peristiwa berdarah itu kepada polisi.
Akibat peristiwa itu, sedikitnya 13 orang diamankan di Mapolres Serang, dan hingga pukul 22.00 WIB mereka masih menjalani pemeriksaan guna kepentingan penyelidikan. “Ada 13 orang diamankan untuk dimintai keterangan,” ujar seorang anggota polisi di kediaman korban. (q/LLJ)
